Minggu, 23 Oktober 2011

Resum Ke-5 Teknik Dokumentasi Aplikasi

 Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS


STYLE 
(Gaya atau teknik penulisan dokumentasi aplikasi)
09390100059 Nugraha Bayu Wijaya

 
A. Menggunakan pola kalimat yang tepat
 
  • Kalimat aktif
  • Kalimat pasif

B. Kejelasan

  • Jelas
  • Akurat
  • Komunikasi yang singkat

C. Penggunaan Bahasa Inggris

  • Gunakan Bahasa Inggris yang umum
  • Gunakan empat macam kalimat (pernyataan, instruksi, pernyataan bersyarat, dan pertanyaan)

D. Panjang kalimat

  • Mudah dimengerti
  • Gunakan kalimat pendek dan singkat
  • Gunakan antara 13 - 21 kata per-kalimat
  • Hilangkan kata yang tidak perlu

E. Penomoran

  • Nomor dalam teks
  • Bab, sub bab, halaman dan nomor bagian
  • Angka desimal
  • Angka yang terkait dengan unit
  • Tanggal
  • Waktu
  • Nomor telepon

F. Highlighting

  • Bold --> Membuat tulisan menjadi cetak tebal
  • Italic --> Membuat tulisan menjadi cetak miring
  • Underlining --> Membuat tulisan menjadi bergaris bawah

Resum Ke-4 Teknik Dokumentasi Aplikasi

 Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS 

Menjelaskan Tentang Kebutuhan Informasi
09390100059 Nugraha Bayu Wijaya

Cara paling efektif untuk membangun sebuah publikasi tentu membutuhkan analisi.

Hal-hal yang perlu ditanyakan pada pembaca :
- Apa pengalaman pertama dari pembaca dalam menggunakan, mengevaluasi, dan melakukan suatu produk
- Apa subjek yang dimiliki pembaca
- Data apa yang ada dalam komunitas
- Indikator apa saja yang belum terpenuhi
- Indikator apa saja yang ada tapi tidak diperlukan
- Profil apa yang dibutuhkan pembaca

Tulisan Pertama

Peraturan :
  • Selalu menjaga hubungan dengan editor 
  • Tinjau secara terus menerus
  • Belajar dari kesalahan
  • Editor harus membaca detil apa saja yang dibuat dokumenter
10 aturan dalam menulis :
  1.  Identifikasi target / pembaca : Dengan mengetahui kondisi audien / pembaca maka seorang penulis akan bisa lebih mudah dan lebih cepat menyediakan artikel yang tepat.
  2. Bicara menggunakan bahasa pembaca : Gunakan bahasa yang umum dan bisa dimengerti oleh seluruh pembaca dari kalangan mana saja.
  3. Hindari istilah - istilah yang susah dimengerti : Hindari menggunakan bahasa asing (susah dimengerti), gunakan istilah lain yang umum dipakai oleh pemula atau orang awam atau istilah umum target pembaca.
  4. Hindari menggunakan kalimat terlalu panjang dan berbelit-belit : Kalimat yang terlalu panjang dan berbelit - belit menyebabkan para pembaca merasa kebingungan.
  5. Gunakan kalimat singkat dan sederhana : salah satu seni menulis adalah menggunakan bahasa yang singkat, dan sederhana. Tidak perlu menggunakan kalimat yang berputar-putar padahal maksudnya singkat.
  6. Langsung pada pokok pembahasan : Aturan ini sangat penting untuk meningkatkan konversi. Sering kali kita menginginkan pembaca melakukan sesuatu, kemudian memberikan cerita,atau dorongan berupa keuntungan, tujuan dan manfaat dari apa yang kita minta terhadap pembaca.
  7. Jelaskan pada pembaca tentang keuntungan bagi mereka : Anda tdak mungkin memaksa pembaca memaksa pembaca melakukan apa yang anda minta apalagi sambil ancam mengancam. Cara yang paling efektif adalah menumbuhkan keingin itu sendiri dalam diri pembaca. Caranya dengan mengutarakan untungan bagi pembaca.
  8. Berikan sentuhan kreatifitas pada tulisan : Maksudnya adalah ada kalanya anda perlu mencoba teknik baru dalam menuliskan artikel anda.
  9. Review ulang tulisan Anda : Tentunya untuk mengoreksi segala kesalahan agar apa yang telah kita tulis  menjadi semakin baik.
  10. Maksimalkan segala informasi : Akan lebih baik jika anda melakukan riset, mengumpulkan data secara maksimal dari buku, internet, ebook, forum agar apa yang anda sediakan benar-benar lengkap dan tidak salah. 

Paragraf
  • Kumpulan dari kalimat - kalimat yang membentuk suatu ide utama
  • Jangan menggunakan banyak paragraf kecil (beberapa kalimat saja)
  • Jangan membagi paragraf pada halaman terpisah
  • Selalu menempatkan line kosong (spasi) antar paragraf

Syarat sebuah paragraf
  • Kalimat Pokok : Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
  • Kalimat Penjelas : Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Lampiran
  • Menyediakan informasi yang berhubungan dengan buku
  • Menggunakan standar dan struktur yang sama dengan bab

Judul (Headings)
  • Digunakan pembaca untuk mendapat ide apa yang akan mereka dapatkan
  • Hanya diperbolehkan 3 tingkatan (Bab, Bagian, dan Subbagian)
  • Harus relevan dengan isinya
  • Jangan menulis judul lebih dari satu baris 
  • Selalu menempatkan beberapa tulisan antara judul bagian dengan subbagian pertama.
  • Konsisten dalam pemilihan kata

Resum Ke-3 Teknik Dokumentasi Aplikasi

 Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS


Jenis Buku
09390100059 Nugraha BAyu Wijaya 

Kualitas Dalam Teknik Publikasi

Kualitas dalam teknik publikasi sangat relatif, karena hal ini sangat bergantung pada persepsi masing - masing pembaca buku tersebut / user.

Teknik Publikasi Memiliki Keuntungan:

1. Menambahkan sebuah nilai yang berkualitas.
2. Mempermudah akses terhadap informasi
3. Membuat customer mempunyai tingkat produktivitas yang sangat cepat.
4. Dapat mengurangi biaya training.
5. Menurunkan hambatan dan pengguna yang jarang.
6. Cepat digunakan oleh sekelompok pengguna yang berbeda.
7. Menekan biaya pendukung customer.
8. Menekan biaya perawatan.
9. Meningkatkan penjualan dari sebuah produk.
 
Cara menulis buku yang baik 

a. Harus mengerti siapa pembacanya 
b. Membuat definisi garis besarnya 
c. Membuat detail dari garis besar yang dijabarkan 
d. Memilih format penulisan yang baik 
e. Ditulis manual 
f. Dicoba terlebih dahulu unutk mengetahui isi dari buku tersebut

4 Macam Petunjuk Manual Untuk Pengguna Software

  • Pengenalan / Pengantar: Digunakan untuk mengenalkan user terhadap software atau produk yang bersifat baru bagi user dan memberi gambaran terhadap software atau produk.
  • Latihan Manual: Digunakan untuk memakai software yaitu dengan cara membuat sebuah output menggunakan software atau produk tersebut dengan tutorial atau step by step.
  • Penggunaan Manual : Digunakan untuk menunjukkan komponen - komponen yang ada di dalam sebuah software atau produk, agar si-pengguna mengetahui fungsi dari masing - masing komponen tersebut.
  • Referensi Manual: Memberikan informasi tambahan mengenai software atau produk

 

  

Selasa, 18 Oktober 2011

Resum Ke-6 Perilaku Dalam Berorganisasi

Sri Suhandiyah

KOMUNIKASI
09390100059 Nugraha Bayu Wijaya
Komuikasi adalah proses pengiriman idea atau pikiran dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya.
Komunikasi sulit…???? Di sebabkan oleh :

1.     Beda latar belakang
2.     Beda tingkat pendidikan
3.     Beda pengalaman
4.     Beda pekerjaan dan kebutuhan
5.     Beda kedudukan
6.     Beda gaya dll.

Adapu fungsi dari komunikasi itu sendiri adalah :

  • Fungsi control komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
  • Fungsi motrivasi komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
  • Fungsi ekspresi perasaan bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
  • Funsi informasi komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Bentuk-bentuk komunikasi, diantaranya :

1.      Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2.      Komunikasi Horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
3.    Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).

Resum Ke-5 Perilaku Dalam Berorganisasi

Sri Suhandiyah

Perilaku Berkelompok
09390100059 Nugraha Bayu Wijaya


Berkelompok Adalah suatu kumpulan yang lebih dari satu individu yang saling berinteraksi dan bergantungan. Sifat berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikan.
Kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerjasama. Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok, antara lain: nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan dan nilai berorganisasi.

Adapun Tipe dalam berkelopok Diantaranya :

1.     Kelompok Formal
Suatu kelompok kerja yang ditandai dengan struktur organisasi, aturan, fungsi dan lain-lain.
·         Kelompok Komando
Kelompok yang tersusun atas atasan dan bawahan dan ditentukan bagan organisasi bersangkutan. 
·         Kelompok Tugas

2.    Kelompok Informal
Suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetapkan secara organisasi.

Berkelompok dalam kehidupan manusia juga merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Beberapa kebutuhan hidup manusia yang dapat dipenuhi melalui kehidupan berkelompok antara lain: komunikasi, keamanan, ketertiban, keadilan, kerjasama, dan untuk mendapatkan kesejahteraan. Kehidupan berkelompok manusia tercermin dalam berbagai bentuk, mulai dari kelompok yang terorganisir maupun yang tidak terorganisir.

Kondisi Eksternal Kelompok diantaranya :

1.   Strategi Organisasi
yang menentukan kemajuan suatu organisasi adalah strategi yang kita terapkan agar organisasi dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan baik sehingga berdirinya  organisasi tersebut membawa manfaat yang besar bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam suatu perusahaan misalnya suatu keberhasilan proyek juga tergantung dari strategi organisasi mereka untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

2.   Wewenang atau Otoritas
Wewenang (Authority) merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan.

3.    Aturan Formal
4.    Sumber Daya Organisasi
5.    Proses Seleksi
6.    Budaya Organisasi
7.    Kondisi Kerja

Struktur kelompok
  • Kepemimpinan Formal
  • Peran  perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu.
1.      Identitas peran è perilaku yang konsisten dengan perannya,
2.      Persepsi peran è cara pandang tentang perilaku yang diharapkan dalam situasi tertentu.
3.      Pengharapan Peran è perilaku yang diharapkan oleh orang lain agar seseorang melakukannya dalam situasi tertentu.
4.      Konflik peran è situasi dimana individu di harapkan pada pengharapkan peran yang bertentangan.

Tugas Kelompok
  • Kompleks  membutuhkan informasi yang lengkap tidak bersifat rutin.
  • Sederhana  rutin, memiliki kejelasan procedure.


























Resum Ke-4 Perilaku Dalam Berorganisasi


Motivasi
09390100059 Nugraha BAyu Wijaya

Motivasi adalah perpaduan antara keinginan dan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Memengaruhi
motivasi seseorang berarti membuat orang tersebut melakukan apa yang kita inginkan. Karena fungsi
utama dari kepemimpinan adalah untuk memimpin, maka kemampuan untuk memengaruhi orang adalah
hal yang penting.

Prinsip Dasar Motivasi
Penelitian Kenneth Gangel, dalam bukunya "Competent to Lead", menunjukkan bahwa orang tidak
termotivasi untuk bekerja lebih baik, karena dia mendapat gaji yang lebih tinggi atau tunjangan yang
lebih banyak.
Motivasi adalah suatu fenomena psikologis, sehingga kita perlu mengetahui pendapat dari para psikolog.
Mungo Miller, pimpinan Affiliated Psychological Services, mencetuskan enam prinsip umum motivasi
sebagaimana di bawah ini.
1. Motivasi adalah proses psikologis, atau lebih tepatnya proses emosional, bukan logis.
2. Motivasi pada dasarnya adalah proses yang tidak kita sadari. Tindakan yang kita atau orang lain
lakukan mungkin saja tampak tidak logis, namun bagi orang yang melakukannya, tindakannya
tampak wajar dan masuk akal.
3. Motivasi bersifat individual. Tingkah laku seseorang bersumber dari dirinya sendiri.
4. Motivasi tiap orang berbeda, begitu juga setiap individu bervariasi dari waktu ke waktu.
5. Motivasi adalah proses sosial. Tak dapat diingkari, bahwa terpenuhi atau tidaknya kebutuhan kita
tergantung dari orang lain.
6. Dalam tindakan sehari-hari, kita dipandu oleh kebiasaan yang bersumber dari motivasional di
masa lalu.

Sumber Motivasi Bagi Ketertiban Dalam Tugas 
 
Seorang pemimpin dapat melibatkan orang-orang yang dipimpinnya dengan menciptakan kondisi yang mendorong motivasi kepada karyawan.
Motivasi dapat dikembangkan dengan menemukan kebutuhan (bawahan) yang bersifat fisik, keamanan, mental, psikologi, social dan ekonomi dalam lingkungan kerja dan menciptakan kondisi bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Factor kebutuhan dapat menjadi motivasi yang mampu mendorong para bawahan untuk bekerja.
Motivasi dapat dikembangkan dengan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja keras, giat, berprestasi dan sukses. Keinginan untuk bekerja keras dapat didorong dengan memberikan tantangan yang memberi moivasi untuk bertindak.

Dasar Pengembangan Motivasi
Seorang pemimpin yang bijak dapat mengembangkan motivasi para karyawannya dengan dasar-dasar berikut :

1.      Perlu ada sasaran (target) pencapaian kerja yang jelas bagi setiap individu dalam setiap unit kerja.
2.      Doronglah setiap orang untuk mencintai tugas dan dorong pula mereka untuk mengembangkan keinginan kuat untuk mencapai sasaran (target) kerja (sukses).
3.      Jelaskanlah secara rinci dan terang manfaat pencapaian sasaran (target) kerja untuk pribadi, kelompok dan organisasi, serta imbalan yang akan diperoleh setiap individu yang bekerja dengan baik.
4.      Doronglah/kembangkanlah sikap kebanggaan akan pekerjaan dan setiap hasil (kesuksesan) yang dicapai dalam pelaksanaan kerja. Ajarlah setiap bawahan untuk belajar bersyukur atas hasil kerja yang mereka capai.
5.      Ciptakanlah kondisi, peluang, dan keinginan untuk menyenangi serta menikmati lingkungan kerja bagi setiap individu.
6.      Ciptakan dan gerakkanlah keinginan kuat dari setiap individu untuk berorientasi kepada prestasi serta keberhasilan kerja.

Resum Ke-3 Perilaku Dalam Berorganisasi

Sri Suhandiyah


NILAI, SIKAP  DAN KEPUASAN KERJA
 09390100059 Nugraha Bayu Wijaya

Nilai 

     Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa “bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau sosial lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebaikan.” Nilai mengandung unsur pertimbangan yang mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik, dan diinginkan. 

     Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan motivasi serta karena nilai mempengaruhi persepsi kita. Individu-individu memasuki organisasi dengan gagasan yang dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan tidak seharusnya. Sistem nilai adalah hirarki yang didasarkan pada pemeringkatan nilai-nilai pribadi berdasarkan intensitas nilai tersebut. 

     Sistem nilai adalah susunan peringkat nilai-nilai individu menurut kepentingannya. Yang bersumber dari : 
1.      Genetic (bawaan) 
2.      Budaya nasional 
3.      Lingkungan (keluarga, sekolah dan teman) 


Sikap 

      Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif-baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan-mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Terdapat 3 komponen sikap : 
1.      Komponen kognitif sikap, merupakan segmen pendapat atau keyakinan dari sikap. 
2.      Komponen Afektif sikap, segmen emosional atau perasaan dari sikap. 
3.      Komponen perilaku sikap, merupakan maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadapa seseorang atau sesuatu. Dalam organisasi, sifat bersifat penting karena mereka mempengauhi perilaku. 

Tipe-tipe Sikap antara lain : 

1.     Kepuasan kerja 
Istilah kepuasan keja merujuk pada sifat umum individu terhadap pekerjaannya.Seseorang dnegan tingkat kepuasan tinggi menunjukkan sikap yang positif tehdap kerja itu. 

2.     Keterlibatan kerja 
Istilah keterlibatan kerja merupakan tingkat di,ana seseorang mengaitkan dirinya ke pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya, dan mengganggap kinerjanya penting bagi nilai dirinya. 

3.     Komitmen pada organisasi 
Merupakan tingkat dimana karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya, dan berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.


Kepuasan Kerja 

Mengukur Kepuasan Kerja  
      Kita sebelumnya mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Bagamana mengukur konsep tersebut? Terdapat pendekatan antara lain, peringkat global tunggal dan skor penghitungan yang terdiri dari sejumlah aspek pekerjaan. Pendekatan tunggal tidak lebih dari sekedar bertanya secara langung pada karyawan, “seberapa puaskah anda dengan pekerjaan anda?” dan karyawan akan menjawab. Pendekatan lainnya, penghitungan aspek pekerjaan-lebih canggih. Pendekatan itu mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan tertentu dan menanyakan perasaan karyawan terhadap setiap elemen tersebut. Faktor-faktor yang pada umumnya adalah suasana –pekerjaan, pengawasan, tingkat upah, peluang promosi, dan hubungan dengan mitra kerja. 

      Sebagian besar pekerja merasa puas dengan pekerjaannya. Namun belakangan ini terdapat tren penurunan kepuasan kerja. Hal-hal yang menyebabkannya antara lain upaya majikan untuk mencoba meningkatkan produktivitas melalui peningkatan beban kerja karyawan dan tenggat waktu lebih sempit. Faktor lainnya adalah perasaan, yang sering dilaporkan oleh pekerja, bahwa mereka memiliki kendali lebih kecil atas pekerjaan mereka 

Dampak Kepuasan Kerja Pada Kinerja Karyawan 
      Ketertarikan para manajer terhadap kepuasan kerja cenderung berpusat pada dapaknya terhadap kinerja karyawan, yaitu : 

1.     Kepuasan dan Produktivitas 
      Para pekerja yang bahagia belum tentu menjadi pekerja yang produktif. Pada level individu, bukti tersebut menunjukkan bahwa pernyataan sebaliknya justru lebih akurat. Oleh karena itu mungkin benar bahwa organisasi yang bahagia adalah lebih produktif. 

2.     Kepuasan dan Keabsenan
      Tentu masuk akal apabila karyawan yang tidak puas akan pekerjaannya akan absen, namun faktor-faktor lain memiliki dampak pada hubungan tersebut dan mengurangi koefisien hubungan tersebut. 

3.     Kepuasan dan Pengunduran Diri 
      Kepuasan juga berkorelasi negatif dengan pengunduran diri, namn hubungan tersebut lebih kuat dari apa yang telah kita temukan untuk keabsenan. Namun, kembali, faktor-faktor lain seperti kondisi bursa kerja,  harapan-harapan tentang pekerjaan alternatif, dan panjangnya masa kerja pada organisasi tertentu merupakan rintangan-rintangan penting bagi keputusan aktual untuk meninggalkan pekerjaan saat ini.

Resum Ke-2 Perilaku Dalam Berorganisasi

Sri Suhandiyah
Karakteristik Biografi Kemampuan, Kepribadian, Persepsi Belajar
09390100059 Nugraha Bayu Wijaya 

Karakteristik Biografik
Yaitu sifat pribadi dari tiap-tiap individu yg obyektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi individu.Seperti : (Usia, Jenis Kelamin, Status Perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja, dll). Dalam organisasi ini juga dikaitkan dengan kinerja dan kepuasan kerja dalam hal ini bagaimana dalam menjalankan suatu hal yang nantinya hasil akhir organisasi tersebut memiliki kepuasan..
Misalnya :
·      Usia bertambah, kinerja menurun
·      Jumlah tenaga kerja usia lanjut meningkat
·      Perbedaan gender tidak selalu mempengaruhi kinerja
·      Status perkawinan tidak mempengaruhi kinerja seseorang
·      Berkorelasi positif dengan tingkat absen (terutama wanita) dan kepuasan kerja
·      Perbedaan gender tidak mempengaruhi kepuasan kerja individu

Kemampuan
            Kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, baik dalam hal kemampuan intelektual yang artinya kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan aktivitas mental dan kemampuan secara fisik artinya kemapuan yang diperlukan untuk melakukan tugas appa-apa yang menuntut stamina, kekuatan dan kecakapan. Dan berkorelasi positif dengan kinerja.

Kepribadian
            Cara-cara yang digunakan oleh individu untuk bereaksi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun faktor yang mendorong dalam menentukan kepribadian adalah :
  • Faktor Keturunan
Faktor ini merupakan bersifat abadi, yang mana seberapa besar kepribadian individu tersebut tergantung oleh keturunan. 

  • Lingkungan
Faktor ini merupakan bersifat global, global disini maksudnya adalah bersifat lebih eksternal dan pengaruh kepribadian seseorang ini juga terbentuk tidak jauh di sebabkan dari lingkungan, lingkungan sosisal maupun lingkungan sekitar.

  • Situasi
Situasi yang dimaksud disini adalah kondisi individu tersebut dengan suatu keadaan atau kondisi tertentu maka pola pikir seseorang terhadap akan dirinya sendiri semakin lebih besar dan menjadi berkarakter.

Penghargaan diri (self esteem) è tingkat senang atau tidaknya seseorang terhadap dirinya, penghargaan diri yang rendah tergantung pada penilaian psitif orang lain, selalu mencari persetujuan dan mudah dipengaruhi. Penghargaan diri yang tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi pula.
Tujuan untuk mempelajari kepribadian adalah menyelidiki kekuatan dan kelemahan sendiri, dan belajar bagaimana caranya menonjolkan segi positif dan menyingkirkan segi negatif. Memahami orang lain dan menyadari bahwa orang lain berbeda tidak berarti bahwa perilaku mereka itu salah.

Persepsi
Yaitu proses dimana seseorang mengorganisasi dan menginterpretasi sensor atau kesan yang di tangkapnya untuk mengartikan lingkungannya. Perilaku seseorang didasari oleh persepsi mereka terhadap sesuatu, bukan pada kenyataan yang terjadi.
Faktor-faktor persepsi :

  • Orang yang merasakan è kesan yang ditangkap oleh indra, yang dipengaruhi oleh karakter pribadi seperti : sikap, motif, minat pengalaman masa lalu dan harapan.
  • Target (Sasaran) è karakteristik sasaran yang diamati dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
  • Situasi è elemen-elemnen disekitar sasaran, seperti : waktu, situasi kerja dan situasi sosial.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India